Minggu, 01 Juni 2008

Pusat Perbukuan Nasional

Jum’at, 30 Mei 2008, merupakan hari bersejarah bagi masyarakat perbukuan di Indonesia, mengapa tidak, pada hari itu Wakil presiden Republik Indonesia, meresmikan Pusat Perbukuan Indonesia di Kelapa Gading Trade Centre, Jakarta. Yang terdiri dari 258 toko buku.

Ide besar ini perlu didukung banyak pihak, karena ini akan memudahkan para konsumen di Indonesia , khususnya di Jakarta berburu buku kesayangannya, karena pusat buku Nasional ini menjadi sentral semua toko buku, dan penerbit se indonesia, yang tentunya berbagai macam jenis buku juga ada disana.

Disayangkan

Ditengah kebahagiaan sebagian besar masyarakat perbukuan, disayangkan ada pejabat yang memberikan pernyataan, alih-alih memotivasi masyarakat perbukuan, menurut saya malahan iritatif (melukai) masyarakat perbukuan, pernyataan tersebut adalah:

“Harga kertas ditambah pajak dan lain-lain, saya tahu betul, tidak terlalu mahal. Sebab, kita adalah produsen kertas. Tetapi, kadang-kadang kita punya selera yang tinggi. Jadi, maunya kertas HVS”, ujar wapres[1]

Mengapa saya katakan iritatif, karena sebagian besar penerbit, sedang menghadapi masalah besar yaitu melambungnya harga kertas yang merupakan bahan baku utama, dari penerbitan buku, mungkin benar?, Indonesia masih menjadi produsen kertas, namun mengapa harga kertas selalu melambung, bahkan adakalanya menghilang dari pasar. Ini sangat berdampak pada keberlangsungan industri penerbitan, bahkan bisa jadi penerbitan akan tutup.

Kalaulah benar produksi kertas kita masih tinggi, kemanakah kertas tersebut didistribusikan?, kenapa adakalanya kertas langka dipasaran?

Mengenai buku diterbitkan dengan kualitas kertas yang lebih rendah dari kertas HVS, inipun sudah sejak lama dilakukan oleh para penerbit, jadi kita Cuma berharap pejabat jangan membuat pernyataanya yang iritatif, apapun jua saya pribadi yang merupakan bagian dari masyarakat perbukuan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya untuk membuka secara resmi pusat perbukuan nasional tesebut.

Lokasi yang kurang strategis

Namun ide besar tersebut, belum mampu ditopang dengan lokasi yang strategis, terutama untuk buku Islam, dari pengalaman saya beberapa tahun dalam penjualan buku Islam, maka kawasan Kelapa Gading, bukanlah kawasan yang bagus penjualan buku Islamnya. Kawasan yang bagus penjualan buku Islamnya adalah di Jakarta selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Depok, Bekasi, Tanggerang, dan Bogor.

Namun, kita tetap harus memberikan apresiasi yang sangat besar, kepada para inisiator yang ada di IKAPI Pusat yang telah berupaya mengawali ide besar ini, namun kedepan perlu difikirkan bersama, untuk memindahkan ide besar tersebut ke kawasan yang lebih mudah dijangkau dan peminat buku Islamnya juga besar.

Sekali lagi, selamat kepada penggurus IKAPI Pusat.
[1] Kompas, sabtu, 31 Mei 2008, halaman 12

Tidak ada komentar: