Minggu, 04 April 2010

Agenda pameran buku Internasional 2010


Pameran buku merupakan salah satu indikator perkembangan industri perbukuan di suatu Negara, 5 tahun terakhir ini terjadi peningkatan pameran yang sangat berarti di tanah air, saya mencatat tidak kurang dari 40 pameran buku dilaksanakan oleh berbagai event organizer di tanah air mulai dari Banda Aceh, sampai Makasar, bahkan sudan merambah ibukota kabupaten, suatu kerja keras yang pantas untuk diapresiasi, sebagiannya rutin diadakan pada setiap tahunnya.
Untuk tingkat dunia, paling tidak saat ini ada sekitar 37 pameran buku yang di laksanakan di masing-masing kota, yang terbesar dan paling bergensi saat ini adalah Francfurt dan Kairo. Pelaksanaan pameran, dilaksanakan rutin pada setiap tahun, dan biasanya tanggal pelaksanaannya juga tidak jauh berbeda, dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut agenda pameran buku internasional 2010:
1. Tanggal 8 – 18 Januari 2010, Kairo International Book Fair, di Cairo, Mesir.
2. Tanggal 27 Januari – 1 Februari, Taipei International Book exhibition (TIBE), di Taipei, Taiwan
3. Tanggal 27 Januari – 7 Februari, Kolkata International Book Fair, di Kolkata, India
4. Tanggal 30 Januari – 7 Februari, New Delhi World Book Fair, di New Delhi, India
5. Tanggal 21 Februari – 2 Maret, Brunei Book Fair, di Bandar Seri Begawan, Brunei.
6. Tanggal 25 – 28 Februari, Baltic Book Fair, di Vilnius, Lithuania
7. Tanggal 2 – 7 Maret, Abu Dhabi International Book Fair, di Abu Dhabi, UEA
8. Tanggal 5 – 14 Maret, Islamic Book Fair, di Istora Bung Karno, Jakarta, Indonesia.
9. Tanggal 26 – 31 Maret, Paris Book Fair, di Paris, Prancis
10. Tanggal 23 – 26 Maret, Bologna Children’s Book Fair, di Bologna, Italia.
11. Tanggal 26 Maret – 6 April, Bangkok International Book Fair, di Bangkok ,Thailand.
12. Tanggal 19 – 28 Maret, Kuala Lumpur International Book Fair, di Kuala Lumpur, Malaysia.
13. Tanggal 19 – 21 April, Buenos Aires Book Fair, di Buenos Aires, Argentina.
14. Tanggal 22 – 25 April, London Book Fair, di London, Inggris
15. Tanggal 22 – 25 April, Budapest International Book Festival, di Budapest, Hungaria
16. Tanggal 22 – 25 April, Thessaloniki Book Fair, di Thessaloniki, Yunani.
17. Tanggal 28 April – 2 Mei, Geneva Book Fair, di Geneva, Swiss.
18. Tanggal 12 – 26 Mei, Seoul International Book Fair, di Seoul, Korea.
19. Tanggal 13 – 16 Mei, Praque International Book Fair, di Praque, Czeh Republic.
20. Tanggal 20 – 23 Mei, Warsaw International Book Fair, di Warsawa Polandia.
21. Tanggal 28 Mei – 6 Juni, World Book Fair (Singapore), di Singapura.
22. Tanggal 30 Mei – 1 Juni, Book expo America, di New York city, USA
23. Tanggal 2 – 11 Juli, Pesta Buku Jakarta, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia.
24. Tanggal 8 – 11 Juli, Tokyo International Book Fair, di Tokyo, Jepang.
25. Tanggal 21 – 27 Juli, Hongkong Book Fair, di Hongkong.
26. Tanggal 30 Juli – 2 Agustus, Cape town Book Fair, di cape town, Afrika selatan.
27. Tanggal 1 – 6 september, Moscow international book fair, di Moscow, Rusia
28. Tanggal 15 – 19 september, Manila International Book Fair, di Manila, Philipina.
29. Tanggal 23 – 26 september, Goteborg International Book Fair, di Goteborg, Swedia.
30. Tanggal 6 – 10 Oktober, Beijing International Book Fair, di Beijing, China.
31. Tanggal 6 – 10 Oktober, LIBER Book Fair, di Madrid, Spanyol.
32. Tanggal 6 – 10 Oktober, Frankfurt Book Fair, di Frankfurt, Jerman
33. Tanggal 30 Oktober – 7 November, Istanbul Book Fair, di Istanbul, Turki.
34. Tanggal 3 – 7 November, Indonesian Book Fair, di Jakarta Convention Center, Indonesia.
35. Tanggal 31 Oktober – 16 November, Santiago International Book Fair, di Santiago, Chile.
36. Tanggal 19 – 21 November, Oslo Book Fair, di Lillestrom-Oslo, Norwagia.
37. Tanggal 27 November – 5 Desember, Guadalraja International Book Fair, di Guadalaraja, Meksiko.

Untuk lebih lanjut, jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang masing-masing pameran international diatas, bisa anda lihat, dalam masing-masing web yang biasanya dibuat oleh masing-masing event organizernya seperti www.kualalumpurbookfair.com, www.pestabukujakarta.com, www.indonesiabookfair.com, dan seterusnya.

Semoga bermanfaat…..
Oleh: Jaharuddin (Praktisi Pemasaran Buku Islam)
Email: jaharuddin@gmail.com
http://penerbitbukuislam.blogspot.com

Benarkah Industri Penerbitan Buku di Indonesia, jauh lebih maju di bandingkan Industri penerbitan buku di Malaysia ?


Oleh : Jaharuddin (Praktisi Pemasaran Buku Islam)
Email: jaharuddin@gmail.com
http:penerbitbukuislam.blogspot.com

Saat ini sedang berlangsung The 29th Kuala Lumpur International Book Fair, dari tanggal 19 – 28 Maret 2010 di Putra World Trade Center (PWTC), pusat pameran paling megah dan mewah di Kuala Lumpur. Pameran ini merupakan pameran Buku terbesar di Malaysia, dengan 856 stand di 3 lantai, Lokasi pameran persis di bawah gedung UMNO, partai berkuasa di Malaysia.
Kerajaan Malaysia telah berhasil meningkatkan minat baca masyarakatnya, pada tahun 1997 penduduk malaysia hanya membaca 1 Lembar buku saja dalam setahun, 5 tahun kemudian yaitu pada tahun 2002, meningkat 100% menjadi 2 Lembar buku saja dalam setahun, dan tahun 2010 ini penduduk malaysia membaca buku 7 – 8 buku dalam setahun. Suatu peningkatan yang sangat berarti, dan perlu dicontoh.

Berikut Beberapa catatan lepas saya tentang pameran ini:
• Selama ini , pelaku perbukuan di Indonesia, merasa bahwa perkembangan industri buku di Indonesia, jauh lebih berkembang bila di bandingkan dengan industri perbukuan di Malaysia, hal ini didasari dengan jumlah penduduk malaysia, yang memang jauh lebih kecil dari penduduk di Indonesia. Akhirnya berdampak pangsa pasar buku di Malaysia lebih kecil dibanding Indonesia, juga berdampak pada masih rendahnya jumlah terbitan buku baru. Melihat realitas yang saya saksikan di Pameran buku antar bangsa kali ini, maka persepsi tersebut belum tentu benar. Karena saat ini pameran buku ini mengguna 3 lantai, dengan 208 penerbit sebagai peserta, mengunakan 856 stand, (ukuran satu stand pameran buku di Malaysia adalah 9m2, sedangkan di Indonesia standar satu stand biasanya 18m2), di area seluas12.666 m2, bahkan ada tambahan satu gedung, yang dipisahkan dengan sungai dari gedung utama PWTC. Pengunjungnyapun sangat ramai seperti Islamic Book Fair di Jakarta, tahun lalu saja total pengunjungnya sebanyak 1.500.000 orang. Panitia meyakini tahun ini akan lebih banyak lagi.
• Ada kekhawatiran pada diri saya, kasus tertinggalnya mutu pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan Malaysia, juga terjadi di industri buku. Sering kita mendengar cerita, dulu orang-orang Malaysia belajar/kuliah di Indonesia, bahkan pemerintah Malaysia, secara khusus mengimpor guru-guru dari Indonesia, namun sekarang kondisinya berbalik, banyak sekali putra-putri Indonesia belajar di Malaysia. Akankah industri perbukuan juga sama, dulu, mungkin saat inipun masih, industri perbukuan di Indonesia lebih maju bila di bandingkan industri perbukuan di Malaysia, sebagai indikasinya adalah jumlah judul buku terbit di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia, namun akankah kondisi ini akan bertahan, karena di Malaysia, Pamerannyapun sangat ramai, pesertanya banyak, dan juga di back up dengan universitas yang membuka jurusan publishing, untuk strata 2 dan 3. akankah penerbitan Indonesia juga akan tertinggal dibandingkan Malaysia?.
• Saya menemukan ada buku-buku yang telah di terbitkan di Indonesia, juga diterbitkan kembali di Malaysia, saya tidak tahu persis apakah buku-buku yang diterbitkan tersebut sudah mendapat izin dari penerbitnya di Indonesia atau tidak. Kondisi ini sepatutnya mendapat perhatian serius para penerbit di Indonesia, karena informasi yang saya dapatkan selama pameran, ada beberapa buku Indonesia diterbitkan di Malaysia, tanpa sepengetahuan penerbitnya di Indonesia. Pihak penerbit di Indonesia bisa menelusurinya lebih lanjut.
• Sebenarnya pameran buku, merupakan bagian dari pameran industri kreatif, sepertinya pada pameran-pameran buku di Indonesia, hal ini kurang terexplorasi, di pameran di Malaysia, saya menemukan pada salah satu stand, bukan hanya memamerkan buku, dan melakukan transaksi buku, namun juga terdapat desain sketsa wajah.
• Pada pameran ini, juga disediakan space khusus untuk penerbit-penerbit dari negara-negara lain, seperti Indonesia, Singapura, Saudi Arabia dan Mesir, masing-masing negara tersebut, memamerkan bukunya masing-masing. Walaupun miris untuk stand penerbit-penerbit dari Indonesia, yang di koordinasi oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), hari pertama pameran belum diisi sama sekali. Saya ngak tahu persis apa penyebabnya, namun ini merupakan bagian pencitraan yang tidak baik terhadap industri perbukuan di tanah air. Setahu saya buku-bukunya sudah ada, tapi kenapa tidak di display.
• Pada pameran buku ini, saya juga menjumpai adanya arena negosiasi dan penjualan copy right (Trade and Copyright Centere), arenanya rapi, tertata dengan baik, namun tidak ada satu petugaspun yang berada disana, dan sepertinya tidak ada juga penerbit dan orang-orang penerbitan yang memanfaatkan sarana ini. Ini mengindikasikan kepedulian para penerbit buku di malaysia sendiri terhadap copyright juga masih rendah.
• Dari pertemuan saya dengan relasi di Malaysia, saya mendapatkan informasi bahwa sudah ada 3 toko buku gramedia di Malaysia, yaitu di Tessco setia alam shah alam Selangor, tesco seberang prai pulau pinang, dan mines shoping fair seri kembangan, Selangor. Yang menarik dari diskusi saya dengan relasi penerbit di Malaysia, adalah mereka mensuplay buku ke toko buku gramedia dengan sistim kredit returnable dengan rabat 30%. Sekarang pihak gramedia sedang merubah sistimnya dengan sistim konsinyasi, namun pihak penerbit di Malaysia, tidak sepakat, akhirnya gramedia di Malaysia terseok-seok. Kenapa penerbit di Malaysia, bisa mempunyai bargaining posisi yang baik dengan gramedia?, dan kenapa para penerbit di Indonesia sepertinya takluk di bawah ketiaknya gramedia, ada ide-ide untuk bersatu melalui IKAPI menegosiasi ulang pola discount dan tata niaga perbukuan, namun sampai sekarang ide itu hanya sampai pada batas ide, wacana, dan hasil diskusi, namun tidak pernah di follow up menjadi ide yang pantas untuk di realisasikan?
Semoga, catatan-catatan lepas ini, mampu memberi inspirasi penataan industri perbukuan di Indonesia semakin labih baik, mulai dari penerbitan, sampai pada penataan tata niaga perbukuan di tanah air.

Semoga bermanfaat.....
Sabtu sore, 20 maret 2010
di Kamar 1534 Hotel Legend Jl. Putra, Kuala Lumpur

Rabu, 10 Maret 2010

Tips Membeli Buku


Oleh : Jaharuddin (Praktisi Pemasaran Buku Islam)
email : jaharuddin@gmail.com

Pada saat ini sedang berlangsung pameran Islamic Book Fair 2010, yang telah dimulai sejak tanggal 5 yang lalu dan akan berakhir tanggal 14 maret yang akan datang. Pameran ini merupakan pameran yang penggunjungnya terbanyak di Indonesia. Cobalah anda buktikan jika anda mendatangi pameran pada hari sabtu dan ahad, maka diyakini anda akan merasakan berdesak-desakan di arena pameran.

Walaupun pada tahun ini space pameran telah di tambah pada dua sisi parkir di seputar gedung. Namun tetap saja kondisi ini belum mampu menampung jumlah pengunjung pameran yang luar biasa banyaknya.

Dari sisi penerbit pameran berfungsi sebagai arena promosi, branding, mancari cash money sekaligus saat yang paling tepat mengeluarkan buku-buku slow moving yang menumpuk di gudang. Makanya jika anda ke arena pameran, maka akan anda jumpai banyak sekali buku-buku yang diobral dengan harga yang sangat murah misalnya Rp. 5.000,- /Rp. 10.000,- dan seterusnya.

Nah bagi anda pengunjung pameran buku, maka manfaatkanlah saat pameran seperti sekarang untuk mencari buku-buku sesuai dengan kebutuhan anda, karena jika anda membeli di toko buku seperti Gramedia, Gunung Agung dan Karisma, maka anda tidak akan mendapat diskon seperti di pameran, walaupun ada beberapa toko yang juga memberikan discon di luar pameran sepeti Toko Buku buyung di senen Jakarta, Toga mas, dan beberapa toko buku lainnya.

Agar memudahkan anda dalam mencari buku yang anda inginkan, berikut saya tuliskan beberapa tips dalam membeli buku:
1. Carilah buku yang sesuai dengan kebutuhan anda, jangan tertipu dengan tampilan cover yang mengiurkan.
2. Buku-buku yang dijual dengan harga discount, belum tentu buku yang “jelek”.
Karena banyak kejadian buku-buku yang dijual penerbit di arena pameran dengan harga murah bahkan super murah, isinya adalah buku-buku yang sangat berkwalitas. Nah jika anda datang ke pameran jangan lewatkan untuk melihat buku-buku murah, karena ini akan membuat anda belanja sangat hemat, dan kebutuhan anda bisa di penuhi.
Bagi anda toko buku, distributor buku, atau yang berniat membuku toko buku, ajang pameran merupakan saat yang paling tepat bagi anda mencari koleksi-koleksi buku yang anda inginkan untuk dijual kembali, dengan modal yang relatif kecil, kemudian saat pameran anda bisa mendatangi banyak penerbit untuk menjajaki kemungkinan menjadi vendor (peamsok) di toko anda.
3. Baca back cover , daftar isi dan beberapa pragraf awal isi buku.
Agar anda tidak tertipu dalam membeli buku, karena ”jatuh hati” dengan cover yang menarik, maka kualitas buku paling tidak bisa dilihat dari back cover (walaupun biasanya back cover , dijadikan penerbit menjadi bagian dari promo buku tersebut), selanjutnya lihat daftar isinya (agar dipastikan sesuai dengan kebutuhan anda), dan dilengkapi baca beberapa pragraf awal isi buku tersebut. Hal ini penting untuk melihat apakah deskripsi buku nya enak di baca atau tidak, apalagi buku tersebut buku terjemahan dari bahasa asing. Jika tidak enak di baca, sebaiknya tidak anda beli, karena akan membuat anda sendiri pusing membacanya.
4. Lihat daftar buku baru
Disamping anda mencari buku-buku sesuai dengan kebutuhan anda, maka saya menyarankan anda juga melihat buku-buku baru dari penerbit, karena kalau anda mendapatkan buku baru dan sesuai dengan kebutuhan anda, maka anda akan diuntungkan mendapatkan edisi terbaru dari buku yang anda cari, sering penerbit me revisi buku-buku lamanya.
5. Lihat buku-buku yang di pamerkan paling depan
Buku-buku yang di pamerkan di bagian depan stand adalah buku-buku baru dan buku buku best seller penerbit, atau buku-buku unggulan penerbit.
6. Kalau anda membeli dalam jumlah banyak, mintalah tambahan discount

Semoga bermanfaat bagi anda pecinta buku, dan idealnya setiap pembelian buku, jika buku tersebut buku terjemahan, maka tanyakan apakah buku tersebut pihak penerbitnya mempunyai copy right atau tidak. Idealnya anda tidak membeli buku-buku yang tidak ada copy rightnya. Karena realitasnya sampai saat ini hanya beberapa penerbit saja yang ”peduli” dengan copy right . Dan saya fikir ini harus diupayakan untuk dirubah, karena ada hak penulis dalam sebuah karya buku. Dan jika pembeli juga ikut menanyakan apakah buku tersebut mempunyai copy right atau tidak. Maka saya berharap akhirnya suatu hari nanti semua penerbit sangat peduli dan merasa berdosa jika menerbitkan buku tanpa copy right.

Pendapat pribadi, semoga bermanfaat.....