Rabu, 21 Mei 2008

Speedy Gonzales Strategy dalam penerbitan buku


Speedy Gonzales Strategy atau time based strategy adalah strategi yang mengedepankan kecepatan dalam merespon pasar merupakan kunci sukses perusahaan di jangka panjang. Berikut ini ada beberapa contoh perusahaan yang menerapkan speedy Gonzales Strategy di perusahaannya , yang ternyata 30 tahun kemudian melahirkan perusahaan yang profitable[1].

Pada dekade 1990-an, Toyota hampir unggul di semua lini. Untuk memproduksi sebuah mobil baru, toyota membutuhkan waktu 3 tahun dan detroit selama 5 tahun. Untuk membuat sebuah produk hingga menjadi produk jadi, Toyota membutuhkan waktu 2 hari dan Detroit selama 5 hari. Untuk memenuhi kebutuhan dealer, maka Toyota membutuhkan waktu selama 1 hari dari sejak order diterima dan Detroit selama 5 hari. Total pergantian stock untuk dealer toyota adalah 16 kali per tahun, sementara dealer dari merek-merek mobil detroit 8 kali pertahun. Karena kecepatan ini, kita kemudian mengenal sebuah model yang disebut dengan Just in Time. Hingga sekarang, model ini telah memberikan inspirasi kepada perusahaan di seluruh dunia.

Contoh lain adalah perbandingan ground time southwest airline 20 – 25 menit, sementara itu, American Airline membutuhkan 55 menit, selisih waktu 30 menit inilah yang digunakan oleh southwest untuk terbang di udara dan memperoleh revenue dan profitabilitas perpesawat yang lebih tinggi. Kecepatan ini juga di topang oleh kekuatan dari para top management untuk menciptakan budaya bekerja lebih cepat. Hasilnya jika kita investasi dengan membeli saham southwest di tahun 1990, maka hari ini kita akan mendapatkan gain 15 kali lipat.

Inilah era dimana kecepatan menjadi semakin kritikal. Dalam persaingan bukan perusahaan besar yang akan menghabisi perusahaan kecil, yang lebih benar adalah perusahaan lambat akan dimakan oleh perusahaan yang cepat. Nah seperti apa implikasinya pada dunia penerbitan, akankah speedy gonzales strategy ini akan membantu perusahaan penerbitan menjadi perusahaan yang profitable di masa mendatang, jawabanya YA.

Dalam penerbitan buku terjemahan Islam saya menemukan data, bahwasanya proses buku semenjak dari naskah asli (misal berbahasa Arab) sampai jadi buku berbahasa Indonesia dan beredar di pasar, penerbit masih membutuhkan waktu 5 – 8 bulan. Waktu yang sangat panjang sekali dalam proses pembuatan buku. Pernahkah terfikirkan para pelaku bisnis penerbitan untuk memotong mata rantai yang sangat panjang tersebut menjadi lebih singkat, sehingga buku terjemahan dapat secepatnya di nikmati oleh konsumen?, paling tidak para pelaku bisnis penerbitan menghitung dengan detail berapa waktu ideal dalam menerbitkan buku terjemahan, beberapa variabel penentunya adalah:
1. berapa waktu untuk Hunting Naskah
2. berapa waktu untuk Pengiriman naskah
3. berapa waktu untuk Penetapan diterbitkan atau tidak
4. berapa waktu untuk Penerjemahan
5. berapa waktu untuk Editing
6. berapa waktu untuk Setting
7. berapa waktu untuk Proses Produksi
6. kapan waktu yang tepat untuk Masuk gudang
7. kapan moment yang tepat untuk Louncing ke pasar

Mengapa suatu penerbit membutuhkan 5 – 8 bulan dalam menerbitkan buku? saya menduga banyak sekali waktu yang terbuang dalam proses penerbitan. Dengan kondisi ini akankah penerbit memenangkan persaingan di belakang hari? Jawabannya ada pada setiap penerbit, penerbit yang mampu mempercepat proses penerbitan produknya dalam rangka merespon pasar, meningkatkan kualitas , dan meminimalisasi biaya akan bertahan dan maju dimasa yang akan datang.
Semoga bermamfaat.

Jaharuddin
Praktisi marketing buku Islam
[1] Speedy Gonzales Strategy, Handi Irawan D, dalam majalah marketing 05/VIII/Mei/2008

Tidak ada komentar: