Selasa, 10 Maret 2009

Korelasi Negatif antara Krisis Ekonomi Makro dengan Penjualan Buku di Pameran


Oleh: Jaharuddin*

Beberapa hari ini saya sedang mengikuti pameran buku di Islamic Book Fair 2009, 28 Februari – 8 Maret 2009 di Gelora Bung Karno Jakarta. Ketika melihat antusiasnya para pengunjung mendatangi dan membeli buku di semua stand buku yang ada di event pameran ini, seolah-olah tidak mewakili kondisi ekonomi makro yang semakin berat.
Kompas online, 3 desember 08 menuliskan, pertumbuhan ekonomi pada 2009 diperkirakan mencapai level terburuk di posisi 4,5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan target APBN 2009, yakni 6 persen. Meskipun demikian, target APBN itu masih bisa tercapai jika Indonesia bisa mempertahankan aktivitas ekspor dan investasi.
”Nilai tengah pertumbuhan ekonomi kami perkirakan ada di level 5-5,5 persen,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati saat melaporkan kondisi terakhir krisis ekonomi kepada Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (2/12).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada 2008 setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan menambah 702.000 lapangan kerja baru (Kompas, 22/8/2008). Dengan demikian, jika pertumbuhan turun dari 6 persen ke 4,5 persen, tenaga kerja yang tidak terserap bisa mencapai 1,053 juta orang. Padahal, masih ada sekitar 9,427 juta penganggur terbuka yang menunggu pekerjaan saat ini.
Pameran ini mempunyai arti penting bagi banyak penerbit, karena kondisi ekonomi kurang baik , bangsa Indonesia juga sedang di sibukkan dengan hiruk pikuk pemilu yang tentunya bagi sebagian orang melelahkan, menjenuhkan dan adakalanya bikin mual, uang pajak rakyat di hamburkan untuk membiayai 48 partai peserta pemilu, caleg menghambur-hamburkan uang untuk membuat dirinya jadi terkenal dengan berbagai metode yang tidak kreatif dan tidak mendidik. implikasinya perhatian dan modalpun akhirnya juga bisa terkuras untuk aktifitas pemilu.

Dalam sejarah dunia penerbitan buku di Indonesia, saya menemukan keunikan tersendiri ketika perekonomian mengalami krisis. Misalnya tahun 98-an di saat ekonomi Indonesia memburuk, kita melihat dengan kasat mata penerbit buku muncul seperti jamur dimusim hujan.

Bisa jadi, tumbuhnya penerbit baru di era 98-an tersebut, karena terbukanya kran reformasi, sehingga terlepas dari kekangan yang selama orde baru tidak bisa di lakukan, namun jika tidak karena dukungan konsumen buku, maka bisa jadi penerbit-penerbit tersebut akan berguguran, kenyataannya tidak.

Faktor lain yang juga mempengaruhi potensi meningkatnya penjualan buku adalah, masyarakat Indonesia semakin terdidik, sadar akan pentingnya informasi dan pengetahuan, dan kondisi ”terjepit”nya perekonomian dan jenuhnya melihat narsisme para caleg, mendorong kepada banyak orang untuk mencari inspirasi dan menenangkan diri. Saya menduga untuk menjawab kebutuhan ini banyak orang akhirnya menjadikan buku sebagai solusinya. Misalnya dibutuhkan ketenangan hati yang lebih dengan cara mendalami dan me refresh pemahaman agama misalnya.

Melihat kondisi yang menggairahkan ini, bisa jadi stigma rendahya daya baca masyarakat Indonesia sudah bisa di tinggalkan, dan kita buang jauh-jauh dari Indonesia, bukti lain adalah toko-toko buku juga semakin tumbuh, misalnya gramedia akan menambah lebih dari 10 toko lagi ditahun 2009 ini.

Semoga Islamic Book Fair ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat butuh buku, dan ini mendorong insan perbukuan untuk meerbitkan buku-buku berkwalitas tinggi dan mencerdaskan masyarakat, saat yang sama juga bisa menghibur dan menenangkan kegalauan masyarakat. Amin.

*Praktisi pemasaran buku Islam

2 komentar:

AL FAWZAAN INDONESIA mengatakan...

Bismillahirrahmaaanirrahiim. Dalam agama islam, agama/dien adalah suci dan semua manusia dilahirkan dalam keadaaan suci. Ahlusunnah wal jama'ah adalah pengikut sunnah dan tauhid yang dijabarkan dalam al quran dan hadist (kedua-duanya lah yang dinamakan aqidah dan tauhid) yang berkonsekuensi harus diyakini, di imani, di amalkan.Islam menjaga kesucian/fitrah manusia itu sendiri. Jadi?
sILAHKAN KUNJUNGI BLOG http://fauzan-indonesia.blogspot.com. Semoga bermanfaat. Barokallohufiikum.

jaharuddin.blogspot.com mengatakan...

to amrih....jazakallah komentar anda